Forum Diskusi Accounting & Pajak Indonesia    FAQ   Pencarian   Anggota   Group   Pendaftaran   Profil   Login ke Pesan Pribadi Anda   Login  AKUNTANSI KEWAJIBAN MANFAAT AKHIR KERJA          Indeks Forum Forum Diskusi Accounting & Pajak Indonesia -> Akuntansi Biaya Topik sebelumnya :: Topik selanjutnya   Pengirim Message madonnaoftherocks Sejak: 11 Desc 2006 Post: 1 Lokasi: Surabaya Dikirim: Sen Desc 11, 2006 8:15 am    Judul: AKUNTANSI KEWAJIBAN MANFAAT AKHIR KERJA BAGAIMANA PERLAKUAN UNUK JURNAL KEWAJIBAN MANFAAT AKHIR KERJA ? Kembali Ke Atas dewandiva Sejak: 26 Feb 2007 Post: 12 Lokasi: tangerang Dikirim: Sen Feb 26, 2007 10:14 am    Judul: Akuntansi Kewajiban Manfaat Kerja Contoh: Saldo kewajiban manfaat kerja th 2005 = Rp1.000 Perhitungan saldo kewajiban kerja th 2006 = Rp1.200 maka jurnal adl: Laba Ditahan Rp200 Kewajiban manfaat kerja Rp200 Cara perhitungan kewajiban manfaat kerja sbb: 1. hitung sisa masa kerja masing-2 karyawan s.d pensiun. 2. hitung rata-2 kenaikan normal gaji karyawan. 3. hitung future value gaji masing-2 karyawan dgn menggunakan tarif kenaikan gaji selama sisa masa kerja. 4. hitung kewajiban manfaat kerja masa depan dari nilai masa depan berdasarkan tarif menakertrans. 5. Nilai hasil kewajiban masa depan didiskontokan ke tahun sekarang berdasarkan tarif bunga yang berlaku. Demikian jawaban saya, jika ada koreksi dari temen-2 yang lebih paham saya harapkan balasannya Semoga bermanfaat Kembali Ke Atas empu_tantular Sejak: 04 Apr 2008 Post: 35 Dikirim: Sen Apr 07, 2008 7:02 am    Judul: ambil aja hitungan aktuaris........ beliau yg lebih tau berapa kewajiban imbalan kerja trus kalo memisahkan dalam dana pensiun dia juga yg tau nilai aktiva wajar dari dana pensiun.......... trus berapa beban imbalan kini... beban bunga......... dsb............. nah kalo akuntan ngambil angkanya saja... kalo mau tahu cara ngitungnya belajar jadi aktuaris aj ya!!!! tapi kalo cara menyajikan dalam neraca dan rugi laba baru itu kerjaan akuntan................ soalnya semuanya membutuhkan asumsi aktuaria............ oia... yg penting kalo aktuaria ngitung minta pake metode projected unit credit................ karena itu yg diminta dalam PSAK... Trus kalo jurnal.... Biasanya salah satu imbalan kerja dalam PSAK 24 (Revisi) adalah pensiun... jurnalnya adalah pembayaran iuran pensiun bulanan yg menjadi beban perusahaan...... misalnya iuran 100 per bulan maka jurnal bulanannya Beban Pensiun (D) 100 Kas/Bank (K) 100 trus jika pada akhir tahun dihitung ama aktuaris dengan metode PUC ketemu angka misal hasil hitungan aktuaris: Kewajiban aktuarianya 1500 Aktiva Program Pensiun 1300 maka kewajiban yg harus diakui di neraca 200 Di neraca saldo awal kewajiban imbalan kerjanya 100 maka jurnal di akhir tahun: Beban Pensiun (D) 100 Kewajiban imbalan kerja (K) 100 Ada rinciannya biasanya dihitung oleh aktuaris bahwa beban yg diakui tahun berjalan antara lain: 1. beban jasa kini 2. beban bunga 3. banyak item lain seperti biaya jasa lalu, amortisasi keuntungan/kerugian aktuaria (jika ada) selebihnya lihat di PSAK kalo mau tanya lagi send ke [email protected] Regards, (Empu) Kembali Ke Atas Rgirz Sejak: 07 Ags 2008 Post: 2 Dikirim: Jum Ags 08, 2008 7:12 am    Judul: saya kurang mengerti Kembali Ke Atas empu_tantular Sejak: 04 Apr 2008 Post: 35 Dikirim: Jum Feb 13, 2009 12:42 pm    Judul: kurang jelas yg mana??? Kembali Ke Atas masdeal Sejak: 02 Okt 2013 Post: 12 Lokasi: Jakarta Dikirim: Sel Okt 08, 2013 2:16 am    Judul: [quote="empu_tantular"]ambil aja hitungan aktuaris........ beliau yg lebih tau berapa kewajiban imbalan kerja trus kalo memisahkan dalam dana pensiun dia juga yg tau nilai aktiva wajar dari dana pensiun.......... trus berapa beban imbalan kini... beban bunga......... dsb............. nah kalo akuntan ngambil angkanya saja... kalo mau tahu cara ngitungnya belajar jadi aktuaris aj ya!!!! tapi kalo cara menyajikan dalam neraca dan rugi laba baru itu kerjaan akuntan................ soalnya semuanya membutuhkan asumsi aktuaria............ oia... yg penting kalo aktuaria ngitung minta pake metode projected unit credit................ karena itu yg diminta dalam PSAK... Trus kalo jurnal.... Biasanya salah satu imbalan kerja dalam PSAK 24 (Revisi) adalah pensiun... jurnalnya adalah pembayaran iuran pensiun bulanan yg menjadi beban perusahaan...... misalnya iuran 100 per bulan maka jurnal bulanannya Beban Pensiun (D) 100 Kas/Bank (K) 100 trus jika pada akhir tahun dihitung ama aktuaris dengan metode PUC ketemu angka misal hasil hitungan aktuaris: Kewajiban aktuarianya 1500 Aktiva Program Pensiun 1300 maka kewajiban yg harus diakui di neraca 200 Di neraca saldo awal kewajiban imbalan kerjanya 100 maka jurnal di akhir tahun: Beban Pensiun (D) 100 Kewajiban imbalan kerja (K) 100 Ada rinciannya biasanya dihitung oleh aktuaris bahwa beban yg diakui tahun berjalan antara lain: 1. beban jasa kini 2. beban bunga 3. banyak item lain seperti biaya jasa lalu, amortisasi keuntungan/kerugian aktuaria (jika ada) selebihnya lihat di PSAK kalo mau tanya lagi send ke [email protected] Regards, (Empu)[/quote] Wah, terima kasih infonya.... sangat berguna. Akuntansi memang memudahkan pelaporan keuangan. Kembali Ke Atas Tampilan pesan sebelumnya: Semua Pesan1 Hari7 Hari2 Minggu1 Bulan3 Bulan6 Bulan1 Tahun Terlama DuluTerbaru Dulu         Indeks Forum Forum Diskusi Accounting & Pajak Indonesia -> Akuntansi Biaya Zona waktu menurut GMT Halaman 1 dari 1   Navigasi: Pilih forum Perpajakan----------------Dasar-Dasar PerpajakanAspek PerpajakanPPN dan PPnBMPPh 17PPh 21PPh 23/26PPh 25PPh FinalPeraturan BaruNPWPFixed AssetsPajak Bumi dan BangunanLain-Lain Akuntansi----------------Prosedur AkuntansiAkuntansi BiayaAkuntansi KeuanganInventoryJob CostingAuditLain-Lain Rekanan----------------Software Pajak & AccountingKonsultan PajakSeminar  Anda tidak dapat mengirim topik Anda tidak dapat menjawab topik Anda tidak dapat mengubah pesan Anda Anda tidak dapat menghapus pesan Anda Anda tidak dapat mengikuti polling Powered by www.pajak.net © 2005-2007